Kalau kita memakai Tarombo, Batak sebagai sumber, terang diceritakan orang Gayo itu asalnya dari Batak. Orang Batak itu bergerak dari Samosir ke Timur dan Barat, Utara dan Selatan. Atau kalau kita memakai cerita dari Sisingamangaraja, orang Gayo itu menurut cerita itu, disuruh oleh salah seorang dari Sisingamangaraja, sebanyak 12 orang pergi ke arah Gayo, itulah yang mengembangkan Suku Gayo. Asal dari 12 orang dari rumpun Batak tadi. Ini boleh jadi ?! Tapi tidak ada pembuktian, bahwa di masa itu suku Gayo belum ada ?.
Sisingamangaraja mulai muncul di tanah Batak kira-kira abad ke 14 ? Sedang kerajaan Lingga yang ada di Gayo Alas sudah di dengar oleh Marco Polo ada disana dalam tahun 1292 M. Jadi belum lahir lagi Sisingamangaraja ke-I. Kerajaan Lingga Gayo sudah berdiri di pegunungan sezaman dengan kerajaan Pasai di Aceh Utara, jadi cerita itu dapat tertolak dengan sendirinya.
Alasan lagi selama ini, menyebut Gayo itu Batak, ialah karena mereka menganut adat Dalihan Natolu. Ini benar !, tapi adat Gayo ada pula yang berlawanan dengan Tradisi Batak. Seperti kawin di tanah Batak pihak perempuan datang ke rumah laki-laki. Tapi di Gayo malah sebaliknya, seperti adat Sumando, silaki-laki datang kerumah Perempuan. Ini tradisi asli sukar dirobah !
Jadi ada yang menduga Gayo itu Batak, ada pula yang menduga tidak.
Kini marilah kita, mengambil sumber dari hikayat Raja-raja Pasai. Naskah ini di tulis di abad ke 16. Naskah tua ini masih terdapat pada perpustakaan Royal Society di London. Pernah disalin ke huruf Rumawi di tahun 1914 dan diterbitkan oleh JP. Mead London. Dalam buku itu diceritakan orang-orang Gayo itu di sebut orang-orang yang lari ke pegunungan karena tidak mau masuk Islam. Sebab itu mereka disebut Gayo = lari. Jadi mereka-mereka itu, adalah mulanya orang-orang Melayu Pesisir Sumatera Utara lalu lari ke pegunungan karena tidak mau masuk Islam. Jadi kalau menurut sumber ini Gayo itu, tidaklah Batak. Rupanya sesudah berada di pegunungan, barulah datang suku Batak membawa adat Dalihan Natolunya, lama-lama mereka melakukan isimilasi kawin campur aduk maka lahirlah Dalihan Natolu sebagai adat istiadat suku Gayo, tapi tradisi aslinya yang lain-lain yang tidak serupa dengan Batak juga hidup terus di daerah Gayo. Adat tepi lautnya masih terang di bawanya. Seperti bercelana suka kain batik, lebar ke bawah kaki celana, ini pengaruh-pengaruh pesisir laut.
Perkawinan yang memakai sunting mani-manik di kepala, ini terang melayu pesisir Pasai, bukanlah Batak, lagu-lagunya berirama Melayu campur irama Arab, membuktikan betul-betul Gayo itu adalah Melayu Pasai.
Cerita hikayat Raja-raja Pasai itu agaknya betul-betul begitulah ! Sungguh tepat ! Suku Gayo bukanlah orang-orang Batak, tapi berasal dari Melayu Pesisir Kerajaan Pasai yang lari kepegunungan lalu bersimilasi dengan suku Batak. Tapi sumbernya bukanlah Batak tapi Melayu Pasai !
Referensi :
- http://alfiraahmad.blogspot.com/2010/01/suku-gayo-bukan-orang-batak.html
- http://farm3.static.flickr.com/2257/2083269050_322d61fefb.jpg